Senin, 07 Januari 2013
Makanan dan Pestisida
Selama ini masyarakat hanya mengetahu bahwa pestisida itu hanya bahan kimia yang bernama "Racun" yang sering digunakan untuk membasmi gulma pada lahan pertanian dan lahan lainnya, tapi ternyata ada yang lebih parah dan tidak terlihat secara kasat mata, yaitu pestisida yang terkandung dalam makanan. Dari mana dan kenapa bisa ada pada makanan?. ini adalah pertanyaan yang menarik untuk di bahas, karena semua ini tidak kita sangka.
Di dalam makanan ada banyak bahan kimia yang terkandung, namun dalam jumlah tertentu dan kadar yang sesuai dengan kebutuhan konsumsi tubuh kita. Polemik terjadinya peningkatan bahan kimia dalam makan berawal dari kebutuhan konsumsi masyarakat akan Konsumsi bahan pangan. Dengan demikin maka produksi harus dalam skala banyak dan skala cepat. Maka muncullah bahan kimia yang mampu mempercepat pertumbuhan, perkembangan, produksi dan mempercepat pembuahan dan pematangan buah yang mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan konsumsi bahan pangan. Tidak samapi di situ saja, untuk merebut pasar maka bahan pangan harus dalam keadaan segar, maka butuh bahan kimia lagi untuk menahan laju pembusukan.
Penggunaan pestisida tersebut membuahkan masalah besar, sehingga makanan kita semakin meningkat bahan kimianya. Terjadinya resistensi hama, penyakit dan gulma membuat petani harus menggunakan bahan kimia lagi yang bernama "Racun". Secara tidak langsung dan tanpa disadari akan diserap ataupun menempel pada tanaman yang menyebabkan tanaman mengandung bahan kimia yang berlebihan.
Masyarakat dengan tenangnya membeli dan mengonsumsi karena tergiur dengan kesegara yang dilihatnya. Bahayanya kita tidak akan rasakan dalam jangka pendek. Tapi kan kita rasakan beberapa tahun kedepan, karena kemungkinan cara bereaksi dalam tubuh sangat lama. Makanya kita tidak perlu heran dengan banyaknya penyakit bermunculan.
Untuk mangatasi masalah ini agak susah dan rumit, karena kita tidak akan membahas tentang bahaya dari penggunaan bahan kimia tersebut, tapi kita akan membahas permasalahan ekonomi masyarakat. Petani tidak ingin rugi dengan hasil jerih payahnya, karena perlu menghidupi keluarga. masih untung kalu ada petani yang mau jujur, tapi yang jadi masalah adalah pihak kedua, pihak ketiga dan seterusnya. Dengan demikian apa yang akan kita lakukan?.
Di dalam makanan ada banyak bahan kimia yang terkandung, namun dalam jumlah tertentu dan kadar yang sesuai dengan kebutuhan konsumsi tubuh kita. Polemik terjadinya peningkatan bahan kimia dalam makan berawal dari kebutuhan konsumsi masyarakat akan Konsumsi bahan pangan. Dengan demikin maka produksi harus dalam skala banyak dan skala cepat. Maka muncullah bahan kimia yang mampu mempercepat pertumbuhan, perkembangan, produksi dan mempercepat pembuahan dan pematangan buah yang mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan konsumsi bahan pangan. Tidak samapi di situ saja, untuk merebut pasar maka bahan pangan harus dalam keadaan segar, maka butuh bahan kimia lagi untuk menahan laju pembusukan.
Penggunaan pestisida tersebut membuahkan masalah besar, sehingga makanan kita semakin meningkat bahan kimianya. Terjadinya resistensi hama, penyakit dan gulma membuat petani harus menggunakan bahan kimia lagi yang bernama "Racun". Secara tidak langsung dan tanpa disadari akan diserap ataupun menempel pada tanaman yang menyebabkan tanaman mengandung bahan kimia yang berlebihan.
Masyarakat dengan tenangnya membeli dan mengonsumsi karena tergiur dengan kesegara yang dilihatnya. Bahayanya kita tidak akan rasakan dalam jangka pendek. Tapi kan kita rasakan beberapa tahun kedepan, karena kemungkinan cara bereaksi dalam tubuh sangat lama. Makanya kita tidak perlu heran dengan banyaknya penyakit bermunculan.
Untuk mangatasi masalah ini agak susah dan rumit, karena kita tidak akan membahas tentang bahaya dari penggunaan bahan kimia tersebut, tapi kita akan membahas permasalahan ekonomi masyarakat. Petani tidak ingin rugi dengan hasil jerih payahnya, karena perlu menghidupi keluarga. masih untung kalu ada petani yang mau jujur, tapi yang jadi masalah adalah pihak kedua, pihak ketiga dan seterusnya. Dengan demikian apa yang akan kita lakukan?.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar